Sabtu, 13 Desember 2008

Kutemukan Lagi,,,,


Terpancar dari raut mukanya,,,, rasa bahagia itu. Meski aku tahu tidak bisa berbuat banyak untuk membuat dia tertawa lepas, paling tidak sharing sore hari ini bisa membuatnya terbebas dari beban pikiran yang slama ini menggelayut.

Andai saja saya bisa punya waktu lebih lama bersamanya,,, pasti akan terasa ringan beban nya. Namun tuntutan kerja & target kerja yang belum kelar membuatku undur diri.Kubiarkan dia sendiri lagi,,, biarlah dia trus muhasabbah diri dengan apa yang tlah terjadi.


Sahabat, hanya ada dua cara kita dalam mensikapi setiap problema yang ada.Pertama kita akan menganggap masalah kita sebagai hambatan yang slalu menghadang dalam pencapaian kesuksesan kita. Namun sebaliknya bila kita bisa manage setiap kendala yang ada pada kita,,,, menjadi batu pijakan untuk meraih kesuksesan,,,,,, kita akan menjadi orang yang sangat luarr biasa.....

So, mau pilih cara yang mana?

Pasti dunk,,, jadi orang yang selalu luar biasa,,, selalu semangat dan selalu positif thinking. Jadi Shobat, apapun permasalahan kita saat ini,,,,, mari kita kelola agar menjadi batu pijakan untuk meraih setiap impian dan kesuksesan kita.

Alhamdulillah,,,, kutemukan lagi zesta-koe yang slama ini menghilang.

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 07 Agustus 2008

Hidayah Illahi


Semoga dengan sedikit sharing ini akan bisa diambil hikmah buat kita semua. Sebut saja namaku Sari, putri ketiga dari empat bersaudara. Keluarga kami termasuk keluarga terpandang di lingkungan kami. Yach,,, Bapak dulunya adalah seorang kepala sekolah sebuah sekolah Negeri di lingkungan perumahan. Secara material kehidupan keluarga kami bisa dibilang kaya, bahkan bisa dibilang berlimpah. Tapi tidak untuk masalah kebahagiaan batin dan ruhiyah
Memang benar menjadi kaya tidaklah jaminan hidup kita akan bahagia. Aku sendiri sudah merasakannya, sangat berlimpah secara materi. Namun sampai usiaku menginjak 25 tahun ini, aku tidak bisa merasakan kebahagiaan dalam keluarga kami. Dan baru sekarang aku bisa paham mengapa keluarga kami jadi seperti ini. Setelah aku ikut aktif mengikuti pengajian yang diadakan di lingkungan kampus tempat aku menimba ilmu. Meskipun pada awalnya sedikit dipaksa teman untuk bisa aktif ikut pengajian. Alhamdulillah,,,, hidayah Allah SWT hadir dalam jiwaku. Aku bertekad akan selalu berusaha perbaiki semua kebiasaan dan perilaku yang selama ini tertanam dalam lingkungan keluarga kami.

“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari mengambil riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak dianiaya dan tidak (pula) dianiaya” Al Baqarah(2):279
Itulah salah satu ayat suci AlQur’an yang telah membukakan mata hatiku untuk selalu bertaubat atas segala kesalahan yang selama ini kami lakukan.

Sedari dulu keluarga kami selalu menggunakan bunga bank deposito untuk kehidupan sehari-hari. Dan itu baru aku ketahui pada saat Bapak sakit keras dua tahun yang lalu.Bapak menceritakan kepadaku semua asset yang kami miliki termasuk beberapa tabungan deposito di beberapa bank konvensional. Bunga dari deposito itulah yang kami pergunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok keseharian kami.

Mungkin inilah adzab yang telah disampaikan Allah SWT terhadap keluargaku, meskipun keluarga kami utuh tapi tidak seperti layaknya sebuah keluarga pada umumnya. Bapakku setelah pensiun dari tempat beliau bekerja, sikapnya semakin keras bahkan bila marah tidak segan-segan untuk memukul kami, putra-putrinya. Ibuku yang sangat aku sayangi sudah lama mengidap penyakit aneh, yang sampai sekarang belum diketahui apa penyakitnya. Ibuku jadi pemurung dan jarang sekali bergaul dengan orang-orang disekitar lngkungan kami bahkan fisiknya kian melemah dan tubuhnya menjadi kurus dan lemah. Segala upaya telah kami lakukan demi kesembuhan ibu kami tapi sampai sekarang hasilnya masih nihil.

Keadaan kakakku yang pertama juga sangat memprihatinkan, meskipun sudah mendapatkan gelar sarjana sejak lima tahun yang lalu sampai sekarang belum juga mendapatkan pekerjaan dengan alasan ingin bekerja bila jadi PNS. Meskipun sudah saya kasih banyak motivasi dan masukan untuk mau bekerja yang penting halal masih saja kakakku belum tergerak hatinya untuk bisa mandiri. Sifatnya juga sangat pemalu bahkan disaat ada tamu datang ke rumah bukannya mau menemui bahkan sebaliknya kakakku masuk ke dalam kamar dan semua jendela serta pintu dikunci rapat-rapat. Tidak jauh berbeda dengan kakak yang nomor dua yang juga sangat pemalu hanya untuk pergi ke warung depan rumah saja harus dipaksa.

Adikku satu-satunya yang sudah berumur 14 tahun juga baru duduk dikelas empat (4) Sekolah Dasar. Sifatnya juga sangat pemalu. Dan mungkin hanya akulah satu-satunya anak yang mempunyai keberanian bila bertemu dengan orang lain. Aku sendiri sebenarnya juga mempunyai banyak masalah, namun aku tidak berani cerita kepada orang lain termasuk pada keluargaku sendiri.Kondisi keuangan keluarga kami saat ini sudah menipis, asset yang selama ini ada sudah habis kami jual untuk biaya berobat ibuku. Sementara tabungan juga sudah tidak ada lagi hanya tersisa untuk beberapa hari saja. Hanya akulah tumpuan penopang hidup keluarga.

Di setiap sepulang kuliah aku pergunakan sisa waktuku untuk bekerja. Untuk membayar biaya kuliahku sendiri dan untuk tambahan kebutuhan hidup keluarga. Alhamdulillah,,, meskipun hasilnya tidak banyak namun yang penting halal dan berkah. Cukuplah kelurgaku saja yang merasakan pahitnya kehidupan ini karena terlena menggunakan harta yang tidak halal, harta riba, harta yang seharusnya tidak pantas kami ambil, harta yang seharusnya untuk disalurkan kepada yang berhak. Aku tidak ingin menyalahkan Bapakku yang dulu pernah menggunakan bunga bank untuk makan kami sehari-hari. Biarlah itu masalalu kami,,,,,, dan sekarang kami sudah menerima adzab dunia.

Hanya tetesan airmata yang ada setiap kali aku masuk kedalam rumahku, keluargaku yang dulu memiliki segalanya harus merasakan penderitaan seperti ini karena kesalahan yang telah kami lakukan dulu. Namun selalu ada rasa bahagia disetiap diriku bisa membawa uang hasil jerih payahku untuk makan kami sekeluarga. Meskipun sedikit yang penting cukup untuk sesuap nasi keluarga kami. Semoga dengan sedikit rizki ini akan membawa keberkahan yang berlimpah buat keluarga kami.

Ya Allah,,,,, terimalah taubat hamba dan taubat keluarga kami,,,,,,,, semoga kami terhindar dari adzabMu di yaumil Akhir kelak,,, Amiiiin.


(Sebagaimana diceritakan seorang Sahabat di Penghujung Ramadhan 1424 H)


[+/-] Selengkapnya...

Senin, 04 Agustus 2008

Tiada lagi Luka di hati


Menyisakan luka,,,,,itulah yang tersisa. Disaat niat baik itu tidak sempat terungkap dengan leluasa. Sahabat,,, tidak ada niatan dariku untuk menyakiti siapapun karena aku sangat paham bahwa setiap kita pasti menginginkan yang terbaik. Termasuk tali persahabatan ini, jangan sampai terputus hanya karena masalah yang semestinya tidak pernah terjadi.

Setelah training itu, kami tidak sempat lagi saling cerita. Selalu saja menghindar setiap kali kucoba untuk bisa berbagi dengannya. Yach,,,,, seorang sahabat, yang sejak awal bekerja selalu bersama. Lebih pasnya bila kami dipanggil saudara. Sejak tiga tahun yang lalu kami selalu sharing bersama, selalu berbagi suka maupun duka, bahkan disaat kehabisan bekal diakhir bulan kami sempat untuk saling berbagi bersama.

Sahabat,,, tiada pernah aku menginginkan keresahan ini, keresahan yang seakan sengaja diciptakan. Aku akan selalu membuka hati untuk kehadiranmu, semoga persahabatan tidak hanya sampai disini. Akan kucoba ingat kembali kesalahanku padamu dan akan kuperbaiki smua kesalahan-kesalahan itu.

Sahabat,,, akan selalu ada kebersamaan diantara kita. Jangan pernah reganggkan tali silaturohmi ini,,, itu yang aku pinta.


[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 18 Juli 2008

Sabar di Setiap Waktu

Isak tangis terdengar dari seberang sana. Bahkan aku ndak tahu pasti siapa sebenarnya dia. Yang pasti dia hanya crita melalui sms bahwa dia merasa orang paling menderita di dunia dan orang paling sengsara dalam keluarga. Kenapa musti merasa seperti itu???

Dengan sabar aku mendengarkan smua keluh kesahnya, meski ini sudah terlalu larut malam untuk menerima sebuah telpon. But its oks,,, supaya dia merasa lega, meski aku sendiri tidak bisa banyak membantu,,, hanya sekedar bisa mendengar dan berusaha menjadi pendengar yang baik.

Masih terlalu muda usia dia bila dibanding dengan usiaku yang sudah hampir kepala tiga. Namun bisa sepesimis itu seorang anak muda,,,,, yach,,, tuntutan keluarga yang menginginkan dia menjadi orang yang terbaik. Malah dia sendiri yang menjadi korban obsesi keluarga. Seandainya keluarga mau menyadari ,, bahwa setiap anak tidak memiliki bakat dan kemampuan yang sama.... Pasti dia tidak akan merasa selalu terbebani seperti ini

Aku hanya bisa mendengar dengan sesekali memberikan motivasi yang mungkin bisa membuat dia tegar kembali. Setelah kecelakaan yang menimpanya,,, dan setelah dia terpaksa keluar dari tempat kerja karena tidak mampu lagi untuk membawa beban berat.

Sahabat,,, akan selalu ada cobaan untuk kita semua sebagai Hamba Allah SWT yang selalu beriman kepadaNya. Dan yakinlah bahwa Allah tidak akan memberikan beban kepada seorang hamba melebihi batas kemampuannya.

Tetep smangat slalu sahabat,,, aku akan selalu menamanimu disetiap perjalanan waktu. Yakinlah,,, setiap ujian pasti ada selalu hikmah didalamnya. Hanya sabar dan tawakal yang akan selalu membuat kita menjadi insan sejati.


[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 15 Juli 2008

Senyum

Lama tidak menulis catatan. Super sibuk dengan agenda baru,,,hmmm ternyata butuh sosialisasi juga . palagi dengan banyak orang baru. Buts its very wonderfull journey,,, bener-bener tambah banyak ilmu. Tidak hanya musti sabar hadapi orang lain, musti banyak legowo dengan sesama.

Satu hal yang selalu membuatku bersemangat,,, disaat mengingat kita musti senyum trus 2 2 9.
Yach,,, dalam keadaan apapun harus slalu berusaha untuk bisa tersenyum,,, meskipun hati lagi menangis.  Wuihhhh,,, awalnya sich memang susah, tapi kalo sudah menjadi kebiasaan, jadi entheng aja tuch menjalankannya.

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 09 Juni 2008

Kau Telah Memilihnya

Ada semangat yang menghilang pagi ini, disaat tiada kulihat senyum yang biasa mengembang diwajahnya. Apakah ada yang salah denganku hari ini? Atau mungkin dia baru sakit? Ach,,, tidak ada baiknya aku mereka-reka sendiri,,,, sebaiknya kutanyakan langsung padanya. Sebagai seorang sahabat yang sudah empat tahun selalu melewati hari-hari bersama, baik suka maupun duka.

“Boleh saya masuk mbak?” tanyaku sambil mengetuk pintu. “Silahkan dheFa” jelas, namun pasti. Tidak berani aku mulai bertanya dengan wajah yang murung seperti itu. “Mungkin kita akan lama tidak bertemu,,,,” dia memulai pembicaraan dengan memberiku segelas orange jus,,, kesukaan kami. Kami akhirnya bisa komunikasi lancar lagi,,, seperti biasa,,, sambil dengarkan kitaro kesukaan kami. Dua jam kami lalui,,, aku hanya bisa terdiam setelah semua yang dia sampaikan. Meskipun kami sempat sedih karena kami harus berpisah dalam jangka waktu yang lama.

Yup,,,, mungkin ini yang terbaik untuknya,,, setelah sekian waktu belum menemukan yang terbaik buat dirinya. Dan semoga ini adalah benar-benar lelaki yang terbaik yang akan selalu bisa membimbingnya, setelah dua tahun yang lalu dia ditinggalkan pujaan hatinya. Namun sayang mungkin kami tidak bisa bersama lagi, mereka akan pergi ke Pulau Dewata setelah resepsi pernikahan. But its oks,,, kita masih bisa saling komunikasi via telpon atau email.

Perjalanan cinta yang lumayan panjang baginya,,, seorang sahabat yang banyak sekali persamaannya dengan diriku. Kami sama bungsunya, sama manjanya tapi kami selalu kompak setiap kali bersama. Tidak sedikit orang yang menyangka kalau kami ini saudara sekandung,,,, yach karena kompaknya kami, karena hampir mirip sifat dan postur tubuh kami. Punya hobby dan keinginan yang hampir sama pula,,, tapi Ahamdulillah kami tidak pernah saling berantem.

Setelah tawaran yang ketujuh dari orang tuanya,,,, smoga ini adalah seorang pendamping yang benar-benar terbaik buatmu sahabat. Kau telah memilihnya menjadi pendamping hidupmu,,,, selamat sahabat semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. (Specially to My Lovely Sister)

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 30 Mei 2008

Untuk Sebuah Nama

"Boleh duduk disini mbak?" Seorang pria bertanya padaku.
"silahkan" jawabku singkat sambil sedikit menggeser posisi dudukku.

"Suka baca buku ya,,, mbak?" tanyanya lagi sambil mengeluarkan sebuah harmonika dari sakunya."yaaa,,, daripada melamun" ramai amat sich cowok satu ini mengganggu aja ya.
"Kalo aku paling suka baca novel Mbak,,,,, tapi yang romance,,, biar bisa menyatu dengan jiwa"
Sengaja kudiamkan saja dia,,,, pasti nanti kalo aku tanggapin juga ngelantur kemana-mana.

Kutatap cowok disampingku itu dengan geram dan ingin rasanya kumarahi dia,,, setelah dari tadi ndak mau diam,,, terus saja bicara sendiri (kurang waras kali dia),,, mengganggu orang aja. Tapi belum sempat kumarahi, seorang anak kecil,,, menarik-narik tanganku. "Ada apa dik?? Apa ada yang bisa kakak bantu?" tanyaku pada si gadis kecil ini. Dia hanya menggeleng kepala sambil tangannya mengusap-usap matanya. Perlahan kulihat mata sipitnya yang semburat kemerahan,,, kuusap mata itu dengan tissue bersih,,, dan Alhamdulillah mulai tersenyum dia. Tiada kata terucap dari gadis kecil ini,,, dia hanya tersenyum dan mencium tangan saya,, menganggukkan wajah dua kali dan lari lagi,,,,

Tidak seperti biasanya,,,, kenapa yaa hari ini saya menemui orang-orang yang antik, satu orang yang selalu saja ngomong tiada henti, sksd,,, sok kenal sok dekat, satu lagi si gadis kecil yang hanya menyampaikan dengan senyum dan bahasa tubuh.  Seandainya kita bisa menggunakan apa yang kita punyai dengan optimal ,,, pasti akan terasa indah hidup ini.

Dimana buku yang tadi saya bawa ya,,,,. dan dimana cowok yang sedari tadi ndak mau diam yaa,,,??? Ups,,, hanya satu lembar kertas putih kutemukan disana dan sebuah harmonika warna hijau diatasnya. 

 Untuk Sebuah Nama
terima kasih bukunya,,,,
meskipun saya belum sempat menyampaikan keinginan saya
tapi yakinlah,,, bahwa saya akan selalu mengingat anda
semoga bahagia selalu menyertai anda

"Harmonika ini untuk anda"


Itulah secarik kertas yang saya terima dari seorang aneh yang hampir saja saya marahi.
Tapi untuk apa harmonika ini ya,,, saya khan ndak bisa pakenya,,,,
Yang pasti saya telah mengikhlaskan buku saya untuk anda. Terima kasih harmonikanya,,,,, untuk sebuah nama yang tidak pernah saya tahu,,, siapa sebenarnya anda.

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 29 Mei 2008

Keuangan Pribadi

Akhir bulan niii,,, apakah anda pernah merasa tidak semangat disetiap akhir bulan? Yup,,, banyak dijumpai rekan kita yang merasakan hal yang sama. Merasa kekurangan disetiap akhir bulan bahkan ada juga yang merasa kurang gajinya di setiap sepuluh hari terakhir. Padahal klo ditanya berapa sich salary yang didapat? Klo ada OT sich bisa sampai 3,5 juta. Hah,,, dengan gaji segitu masak sich, di akhir bulan masih juga merasa kurang? Rasanya ndak percaya yach,,,,


Memang sobat,,,, berapapun gaji kita, klo kita tidak pinter memanagenya, kita akan selalu merasa kurang,,, kurang,,, dan kurang,,,,. So jadi musti gimana dunk???
Ada seorang rekan saya, karena sudah 2 bulan di Batam tidak dapat kerja di PT jadi dia melamar jadi Babysisters dan gaji yang dia trima hanya UMR. Tapi dia enjoy dan merasa itu cukup untuk dirinya dan bahkan bisa menabung meskipun hanya sedikit.

So ,,, gimana dengan gaji kita? Apakah kita selalu merasa kurang disetiap akhir bulan? Atau kita yang selalu merasa cukup bahkan merasa lebih dengan gaji yang kita terima?. Sebenarnya banyak dan sedikit itu tergantung kita memanagenya, klo kita bisa memanage apa yang kita dapat dengan baik,,, pasti kita akan selalu merasa bersyukur dan selalu merasa lebih dengan penghasilan yang kita terima.

Hal pertama yang perlu kita lakukan setelah menerima gaji adalah jangan lupakan 2.5% dari penghasilan kita untuk zakat. Biar kita selalu membersihkan rizki yang telah kita dapatkan bagi mereka para dhuafa. Hal berikutnya sisihkan uang kita untuk kebutuhan hidup selama 1 (satu) bulan kedepan sesuai dengan pengeluaran yang selama ini ada, usahakan jangan lebih dari 30 % dari penghasilan kita. Bila ada hutang, pastikan untuk pengembalian tiap bulannya tidak lebih dari 30 % penghasilan. Jangan lupa sisakan juga 20 % untuk tabungan dan sisanya untuk lain-lain.

Bagaimana kalo gaji yang kita terima hanya 1 juta? Apa kita bisa menabung sementara kebutuhan hidup sekarang naik terus? belum lagi transportasi juga ikut-ikutan naik karena BBM melonjak terus. So,,, pinter-pinter kita aja dalam membaginya, kalo memang tidak cukup untuk menabung,,,, yach,,, kita harus berani menekan biaya hidup kita. Kalau selama ini kita biasa makan di cafe, usahakan untuk makan kita masak sendiri. Atau kalau selama ini kita suka kumpul bareng teman & suka traktir mereka,,, kurangi aja budget dari sana. Tapi usahakan tiap bulan selain pengeluaran untuk Zakat & Infaq serta kebutuhan hidup Kita juga harus biasakan diri dengan menabung meskipun hanya sedikit. So,,, Bagaimana dengan Anda, Sobat? Bukankah Kita harus selalu mempersiapkan masa depan kita mulai dari sekarang???

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 28 Mei 2008

Kesan Yang Tidak Biasa

Maafkan saya Bro, mungkin saya tidak setuju dengan pendapat anda. Saya sebagai seorang wanita tidak bisa menerima begitu saja alasan anda. Tapi itulah kekuatan cinta yang telah dia sampaikan pada keluarganya. Untuk selalu beruasaha apa adanya tapi dengan hasil yang sangat luar biasa.

Apalagi dengan semakin meningkatnya beban hidup, BBM yang terus melambung. Tentu dengan tawaran kerja yang menjanjikan tidak begitu saja kita tolak. Tapi tidak dengan rekan satu ini, kecintaannya pada lembaga telah melebihi rasa cintanya pada keluarga. Bagaimana tidak,,,, dengan tawaran kerja yang lebih menjanjikan tentunya akan bisa lebih mensejahterakan keluarga, bisa memberikan sesuatu lebih buat putra-putri tercintanya.

Saya hanya bisa duduk diam dipojok sofa ini,,,tanpa satu komentarpun,,, mendengarkan semua penjelasan yang terasa berat bagi saya. Tapi sungguh dengan semangat yang menggebu dia tetap bersikukuh dengan segala pendapatnya. Yach,,,, rasa cinta yang sangat indah kepada lembaga, rasa cinta yang melebihi dari segalanya. Dari sinilah kita semua berjuang untuk selalu menegakkan kebaikan, selalu mengabdi pada Illahi Rabbi,,, tidak hanya sebatas dunia yang kita cari. Namun lebih kepada Kasih sayang Rabb, lebih kepada rasa rindu pada Izzatul Jannah.

Ya Illahi Rabbi,,, berilah kekuatan pada kami untuk selalu menegakkan amanah ini,,, untuk selalu menggapai Ridho dariMu. Terimakasih Bro, untuk semua,,,, yang telah memantabkan hati ini untuk selalu cinta kepada semua atas dasar RidhoNya.

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 24 Mei 2008

Yakinkan Bisa,,,,

Hari ini sengaja ijin tidak masuk kerja. Ingin mendapatkan suasana baru, biar semangatku menggelora lagi. Bertemu lagi dengan sepuluh rekan yang lama tidak bersua,,, Asyik rasanya,,, ada reuni lagi setelah dua bulan tidak saling bertemu.

Sengaja ibu Ina memanggil saya hari ini dengan ciri khas kelembutannya. "tidak seharusnya dheFa melakukan ini,,," Itulah kalimat pertama yang beliau sampaikan. Sharing hari ini benar-benar membuat saya tertegun,,, dan memang butuh banyak instropeksi diri. Ada banyak hal yang telah saya lupakan selama ini,,,, untuk selalu mengingat petuah beliau.

Setelah training dua bulan yang lalu memang seharusnya saya bisa memaksimalkan apa yang saya punyai. Yup,,, tidak mudah memang untuk membagi waktu, tapi tidak ada salahnya mulai hari ini saya mencoba untuk selalu komitmen dan berusaha mendapatkan yang terbaik. Banyak ilmu yang telah beliau sampaikan, tidak hanya masalah IQ (Kecerdasan Intelektual), namun EQ & SQ (Kecerdasan Emosi & Spiritual) juga telah banyak diberikan pada saya. Namun saya merasa belum sepenuhnya melakukan yang terbaik buat diri saya sendiri.

Terimakasih banyak Ummi, untuk semua masukan pada saya, dheFa akan selalu berusaha melakukan yang terbaik buat semua. Maafkan dheFa bila selama ini masih terlalu egois untuk sebuah pengorbanan. Pertemuan yang sangat indah dengan rekan-rekan. dheFa harap tidak hanya sampai disini pertemuan ini ,,,, namun akan selalu ada mentoring yang selalu bermanfaat buat kami semua. dheFa yakin ,,, bahwa dheFA bisa melakukan yang terbaik untuk diri dheFa sendiri dan untuk keluarga.

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 20 Mei 2008

Resilien Woman

Ketika kesendirian mulai menyeruak, koe tidak ingin hanya berdiam diri. Ada banyak hal yang bisa kulakukan,,,,, seperti hari ini,,, disaat merasa sendiri. Sudah pasti handbook yang biasa kubawa kemana- mana kubuka lagi. Ternyata masih ada saja tugas yang masih tertunda. Harus siap dan sigap tentunya.

Yup,,,, sudah pasti semangat koe mulai membaja lagi,,,, tulisan pertama yang selalu kubaca,,,,,yang slalu mengingatkan aku akan masa - masa indah bersama empat sekawan "Good Resilien Workers".

Apa sich,,,, resilien itu??? Itu sebuah kata yang akoe dapatkan dari salah satu seminar yang pernah aku ikuti. Tangguh,,, yach,,,, kami, Empat sekawan, harus menjadi wanita aktif yang tangguh,,,, itulah komitmen kami berempat, masa dimana kami telah menjalin persahabatan & persaudaraan dengan teman SMU dulu,,,, 10 tahun yang lalu. Sampai sekarang kami akan selalu mengingat itu,,, meskipun jarak telah memisahkan kami,,,, tapi tekad kami akan selalu membara untuk menjadi sosok seorang wanita yang harus selalu siap tahan banting,,,, dimanapun dan kapanpun berada.

Dari seminar yang pernah saya ikuti, Ada 4 (empat) hal agar kita bisa selalu menjadi orang yang selalu tangguh:
01. Loves Well ( memiliki hubungan penuh kasih dan selalu care)
02. Works Well ( sukses dalam bekerja)
03. Plays Well (Menggunakan Hobby & minat positif di senggang waktu)
04. Expects Well ( Mendambakan masa depan yang positif)
So,,, gimana,,,, bukankah kita semua ingin menjadi orang yang selalu tangguh dimanapun & kapanpun berada????

Itulah yang selalu membuat saya semangat,,,, meskipun disetiap aktivitas selalu ada aral rintangan,,, Namun kekuatan persahabatan & persaudaraan empat sekawan telah membuat kami menjadi wanita - wanita yang selaluaktif dan selalu berusaha menyemangati satu dengan yang lain,,, meskipun jarak telah memisahkan kami. Antara Batam - Sragen selalu ada semangat Cinta dan Persaudaraan.

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 18 Mei 2008

Antara Harapan & Kenyataan

Saya mendapat kiriman file dari seorang rekan,,,, the butterfly & the flower,,,,
Sepintas lalu memang seperti bahasan sesuatu yang sangat sensitive,,, yach,,,, mengenai CINTA,,,
Hmmm, ini membuat setiap orang akan merasa selalu termotivasi dalam setiap aktifitasnya,,,
Atau bahkan gara2 kandas cinta,,,, akan membuat seseorang menjadi letih darah,,, tidak ada semangat sama sekali.
Tapi saya tidak ingin memperpanjang crita mengenai hal ini,,,,

Setiap kita pasti memiliki banyak harapan,, cita-cita,,, dan keinginan ,,,,
Namun terkadang apa yang kita dapatkan tidak seindah yang kita inginkan,,, tidak seperti yang kita harapkan,,,,


Mungkin itu juga yang kita rasakan dtempat kita bekerja,,,
Pasti ada banyak sekali harapan dan keinginan yang ingin kita dapatkan,,, namun kenyataannya kenapa sich,,,, tidak seindah yang kita harapkan???
Apa ada yang salah,,,, atau mungkin keinginan dari masing2 kita yang terlalu tinggi,,,,
(hmmm,,, pernah salah satu rekan kerja curhat kepada saya mengenai yang satu ini,,,,,, ada sedikit kecewa githu,,,,,)

So,,, apa lantas kita akan malah surut & tidak termotivasi,,, gara-gara manajemen tidak seperti yang kita harapkan,,,,
Jangan sampai hal ini terjadi,,,,,

Malah seharusnya kita bisa positife thingking,,,,, gimana agar tempat kerja kita bisa memberikan warna yang lain,,, yang sesuai keinginan kita,,, kita harus berani berjuang keras untuk ini,,,,, kita harus tampil solid,,, dan bisa mewujudkan keinginan dan harapan kita dimana kita bekerja.

Sebagaimana yang disampaikan dalam file yang saya terima,,,,
Dimana seorang hamba berdoa minta diberi sebuah bunga dan kupu-kupu,,, namun apa yang dia dapatkan hanyalah sebuah kaktus & seekor ulat,,,,

Hamba ini sedih, tidak faham mengapa pemberian-Nya berbeda daripada permintaannya.Kemudian dia berfikir: Allah mempunyai terlalu ramai umat untuk diuruskan dan dia memutuskan untuk tidak mempersoalkannya. Selepas beberapa waktu, hamba ini memikirkan semula permohonan doanya yang telah lama dilupakannya. Hamba ini amat terperanjat ketika melihat dari pokok kaktus yang buruk dan berduri itu tumbuh bunga yang cantik. Dan dari ulat yang terselubung, telah bertukar menjadi kupu-kupu yang cantik.

Allah SWT tidak akan pernah salah dan selalu memberikan yang terbaik buat hambaNya.
Tergantung cara kita melihat dan menyelesaikan setiap masalah yang ada pada kita.

So,,, jangan pernah berhenti untuk selalu berusaha positife thingking dan selalu berusaha untuk m

Seandainya setiap kita mau membuka hati ,,,, dan berkata kita smua adalah saudara dan kita harus bisa mewujudkan keinginan dan impian kita bersama-sama....... dengan Ikhlas & CINTA.
Akan terasa ringan langkah ini ,,, dalam setiap mencapai target2 kita,,,,,

[+/-] Selengkapnya...