Sabtu, 27 Maret 2010

RANAH SENSITIVE


Sudah menjadi suatu ketetapan yang umum ,,, seorang Ibu pasti menginginkan putra & putrinya menjadi seorang yang berpangkat dan punya jabatan yang tinggi. Begitupula yang terjadi pada diriku, tepatnya seminggu yang lalu, disaat pulang kampung harus berani bersitegang dengan kangmas (yang slalu jadi contoh buat adik-adiknya).


Tetesan airmata tidak dapat kuhindarkan lagi, saya hanya tidak ingin Ibu dan keluarga masih melihat diriku sebagai anak bontot yang cengeng dan masih suka bermanja dengan keluarga. Saya pribadi yang harus berdikari, bukan lagi seorang anak kecil yang selalu berkata "ya" dengan setiap keinginan keluarga. Tidak untuk saat itu ,,, (betapa egoisnya diriku,,,,??)


Perlahan kutata diri dan sikap untuk menyampaikan semua argumenku saat itu,,,
Terdiam,,, merasa tak mampu dengan semua sanggahan,,,, Upppsz,,,, aku malu pada keluargaku.

But,, this is my live Mom,,, Its my choice,,,,,Bro,,,,

***$$***

Anak kecil yang manis,pintar dan lincah diharap bisa menjadi kebanggaan keluarga. (itu dulu,,, disaat diri belum banyak dosa....boleh dunk sedikit mengingat masa kecil yang penuh keceriaan ,,,:)

Penolakan pertama kepada keluarga besar disaat saya harus merantau jauh dari keluarga, padahal bila mau semua yang kumau bisa kudapat di kampung halaman, tapi saya masih ingin berpetualang,,, saya masih ingin terus belajar. Meski di tahun pertama kulewati dengan penuh aral rintang namun segala sesuatunya membuat diri bertambah mandiri, anak manja sudah tumbuh menjadi anak remaja yang "tahan banting". (hmmm,,,, memangnya besi,,, kok tahan banting sich...??)

Seminggu yang lalu, kulakukan lagi penolakan kepada keluarga, bukan bermaksud ingin menyakiti, karena tidak mau dekat dengan keluarga,namun lebih kepada hal lain yang harus saya selesaikan ditempat rantau, selain itu untuk menjadi seorang PNS juga butuh banyak dana. Saya bukan tidak mau menerima tawaran kerjanya, namun saya ingin mandiri, ingin menikmati jerih payah dari hasil kerja sendiri. (kalo seorang rekan berkata lebih takut jadi cpns karena takut jadi calon penghuni.... selamanya,,,, ihhh lebih serem lagi tuch).


Satu hal yang tidak sanggup kujawab,,, disaat Kangmas bertanya berapa gaji yang sudah kuterima selama kerja? bila mau, hitung-hitungan saya sudah pasti kalah jumlah dengan yang disampaikan kangmas (Hal yang paling sensitive bagiku untuk kujawab di depan keluarga).
Diam,,, dan diam,,,,, itulah satu hal yang membuatku tenang.
Akhirnya ,,,, keluarga mengerti dan menyadari, duniaku adalah dunia mandiri, duniaku adalah dunia berdikari,,,,, dan aku bukan lagi anak mama,,,, aku harus bisa buktikan itu semua ,,,, bahwa aku bisa mendapatkan lebih dari sekedar yang mereka harapkan.


*****$$$*****


Shobat,,,, akankah kita berhenti ikhtiar hanya karena hitung-hitungan materi??
Tapi pernahkah kita berpikir ulang bahwa apa yang sudah kita upayakan akan berlipat ganda hasilnya disaat kita bisa melakukan aktivitas kita dengan sepenuh hati dan sepenuh kemampuan kita??? Tanpa ada maksud menganggap remeh disetiap tugas dan tanggung jawab yang telah diamanahkan kepada kita???


Bila seorang rekan kita pernah berkata, biarlah gaji yang saya dapatkan hanya satu juta namun sebenarnya hasil yang saya terima lebih dari 100 juta,,,,,, Subhannallah,,,, sangat luar biasa pengabdiannya. Karena selebihnya dari yang satu juta akan saya terima nanti di Akherat dalam bahagia bersamaNya. (=jumlah hanya sekedar contoh saja)


Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman: Demi Masa,,,, Demi waktu,,,,
tergantung bagaimana kita bisa mengelola setiap waktu yang sudah diberikan kepada kita semua.

Bahkan seorang Coach menyampaikan:
Harga mu hanya sebanding dengan penghargaan mu terhadap waktu

Jadi Shobat,,,,
jangan pernah berhenti untuk selalu melaksanakan setiap tugas & tanggung jawab dengan penuh semangat, penuh keseriusan, dengan sekuat kemampuan kita.


Bukankah kita semua ingin memberikan hasil terbaik buat Bapak Ibu kita, buat Keluarga kita, buat putra-putri kita kelak,,,,,,,, bahkan buat kehidupan kita yang lebih baik di esok hari????

Saya ingin memberikan hadiah TERINDAH dan TERBAIK buat orang - orang yang saya cintai dan saya sayangi, saya ingin membuktikan perkataan saya bahwa saya bukan anak mama lagi,,,, saya adalah Anugerah TERBAIK yang sudah dihadirkan dimuka bumi ini untuk kebaikan sebanyak - banyak Ummat.

Beri Kami kekuatan untuk melaksanakan semua Amanah ini,,,, ya Illahi robbi,,,,, Amiin.



(Dedicate to my HoneyBro,,,,, Thks for Everything)

[+/-] Selengkapnya...